Cara Menjadi Ecomom dan Diapresiasi oleh Anak

Seorang Ibu akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga, bagi Ibu, keluarga selalu menjadi nomor satu terutama untuk anak, pasti akan selalu diusahakan apapun itu. 

Karena Raya masih berumur 3 tahun, saya tidak pernah berharap semua usaha atau susah payah saya diapresiasi oleh Raya, namanya juga masih kecil. Tapi ternyata sekecil apapun anak kita, mereka mengerti dan menghargai kasih sayang dan pengorbanan Ibunya, meskipun hanya berupa coretan warna-warna yang ngga jelas bertuliskan “I love you, Mom!”, buat saya itu lebih dari cukup *mewek*. 
  • Saya merasa bangga karena Raya dapat mengekspresikan perasaannya melalui warna-warna yang dibuat.  
  • Bangga, karena Raya sudah mampu mengapresiasi saya sebagai Ibunya dan orang lain. 
  • Bangga, karena Raya punya inisiatif untuk memberikan hadiah untuk saya di momen hari Ibu. 



Meskipun begitu, saya jadi kepikiran, kok bisa ya Raya memberikan perhatian pada saya di momen hari Ibu kemarin? Kalau saya flashback, mungkin hal-hal yang saya lakukan bisa jadi berdampak pada sikap Raya. 

Adapun beberapa cara yang saya lakukan untuk mendapatkan apresiasi Raya antara lain:   

1. Menemaninya bermain ataupun belajar 
Menemani Ia bermain ataupun belajar mungkin terlihat simple, tapi ini pun sebenarnya butuh usaha. 
Sebagai Ibu bekerja, ngga mudah untuk saya mengatur waktu menemani Raya bermain atau belajar, biasanya saya menyiasatinya dengan menemani Raya belajar di malam hari dan melewati waktu bersama di akhir pekan atau saat libur tiba. Meski kuantitasnya sedikit tapi yang penting untuk saya saat-saat seperti itu cukup berkualitas untuk membangun ikatan saya dan Raya. 

Waktu luang selalu saya usahakan memiliki kualitas yang baik bersama Raya

2. Melatih kreatifitasnya sejak kecil 
Melatih kreatifitas disini banyak bentuknya. Biasanya saya menemani Ia menggambar, mewarnai, atau mengajaknya mengkreasikan makanan. Saat hari libur atau akhir pekan tiba, selain bermain bersama, saya biasanya juga menemani si kecil menggambar atau mewarnai. Terbiasa saya temani saat menggambar bukan berarti saat menggambar harus ada saya. Bukti nyatanya ketika Raya memberi saya gambar yang diwarnai sendiri bertuliskan “I Love you, Mom!” saat momen hari ibu.

Menemani Raya bermain saat akhir pekan

Kadang saya juga mengajaknya mengkreasikan makanan. Biasanya saya mengajak Raya membuat makanan kesukaannya sendiri seperti kue atau memasak sayuran setelah mendapatkan ide menarik di internet. Selain melatih kreatifitasnya, ini juga membuat Raya menghargai apa yang telah dibuatnya sendiri sehingga makannya menjadi lebih lahap. 

3. Memberinya makanan yang sehat dan bergizi 
Memberikan makanan yang sehat berarti kita juga harus memperhatikan bahan makanan yang akan kita olah menjadi masakan. Sebagai Ibu yang juga bekerja, saya tidak mungkin setiap hari membeli bahan makanan. Biasanya saya membeli bahan makanan setiap seminggu atau dua minggu sekali, kemudian saya simpan di lemari es. Kalau beberapa Ibu takut menyimpan makanan di lemari es karena dapat menyebabkan kerusakan pada bahan makanan, saya tidak begitu. Saya biasa menyimpan makanan di lemari es milik saya dengan tenang karena memiliki fitur kontrol kelembapan yang dapat menjaga sayuran saya di kondisi terbaik. Ataupun saat menyimpan daging, ayam dan ikan sekalipun, Fitur prime fresh pada lemari es Panasonic saya mampu membekukan sekitar -3°C sehingga yang dibekukan hanya permukaanya saja. Pembekuan makanan dengan cara inilah yang akan menjaga bahan makanan kita dalam kondisi terbaiknya. Dengan memiliki bahan makanan yang baik dan fresh, tentunya saya dapat memberikan makanan yang sehat dan bergizi untuk Raya. 

Kesegaran sayuran untuk Raya terjaga dengan kulkas yang memiliki fitur prime fresh

4. Mengajarkannya mencintai lingkungan 
Mencintai lingkungan yang saya ajarkan pada si kecil mulai dari hal-hal kecil yang biasa kita lakukan. Mulai dari mencintai lingkungan dengan menghemat energi ataupun menghemat air. Untuk menghemat air, biasanya saya ajarkan saat Ia memperhatikan saya mencuci pakaian. Atau terkadang Raya membantu sekaligus bertanya-tanya tentang mencuci kepada saya. Pertanyaan sederhana yang kadang Raya tanyakan, “kenapa air yang saya sedikit air saat mencuci?” Saya menjawab karena menggunakan mesin cuci Panasonic yang memiliki teknologi econavi, sehingga dapat menghemat air, menghemat waktu dan pastinya menghemat energi. Jadi, secara tidak langsung saya pun mengajarkan bahwa saat menggunakan cara yang berbeda, hasilnya pun bisa berbeda. 



5. Mengajarkannya mengepresiasi orang lain 
Saya membiasakan diri untuk mengucapkan terimakasih saat diberi bantuan oleh Raya, minta tolong ketika membutuhkan pertolongan dan meminta maaf ketika saya melakukan kesalahan. Tanpa disadari Raya meniru semua perlilaku saya dan belajar untuk menghargai dan mengapresiasi orang lain, karena anak selalu mencontoh apa yang dilakukan orang tua, saya berusaha menanamkan hal-hal tersebut dari diri saya sendiri agar Raya meniru dan mengerti. 

Saya mengajari Raya bahwa mengapresiasi orang lain membuat orang tersebut senang. Dan ketika Raya memberikan apresiasi pada saya dengan mewarnai tulisan “I Love You, Mom!” rasanya terharu tingkat dewa :) tentu saja saya membalas hal itu dengan ucapan terima kasih dan memberikan pelukan paling erat untuk Raya. 

Beberapa hal yang saya sebutkan diatas yang saya sudah ajarkan pada Raya. Saya rasa semua cukup berdampak pada sikap dan kepribadiannya. Saya percaya, hal-hal yang saya (sebagai Ibu) ajarkan akan berdampak besar pada si kecil di masa depannya. Menjadi Ibu yang baik, Menjadi smart mom, membuat saya menjadi Ecomom. Yang pasti, saya akan terus memberikan yang terbaik untuknya. Bukan terbaik untuk saat ini saja, tapi terbaik untuk masa yang akan datang juga. 


Thank you Raya, telah mengajarkan Mamih menjadi Ibu yang baik,  terima kasih telah menjadikan Mamih menjadi Ecomom :) 

Kalau Ibu-Ibu yang lain, apa sih yang diajarkan pada anak-anak yang sangat berrpengaruh pada sikap serta kepribadiannya sekarang? Sharing yuks!

CONVERSATION

8 comments:

  1. Dari ibulah anak2 meniru ya Mbak. Aku selalu ngajak sholat ngaji bareng, walau mereka angot2tan. Harus sabar bin suabar.. hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, jadi Ibu itu sabarnya harus tanpa batas ya :D

      Delete
  2. Betul kata mba Wahyu dari ibu anak2 meniru, aku suka nasehatin anakku lewat cerita dan amazing kata ART-ku anakku niru suka nasehatin ke kucingnya bahahaha...bener2 terserap secepat spons cuci piring :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya, makanya kita sebagai orang tua harus pintar2 menyaring bahasa & perilaku agar anak bisa meniru yg baik2 aja :D

      Delete
  3. Ya ampun itu anak lucu bangeeet kayak boneka... ekspresif ya depan kamera.. dilema ga punya dedek di rumah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahah 1 dari 1000 foto ituuu... tiap di foto hraus jepret yg banyakan anaknya ngga mau diem XD

      Delete
  4. Klo sekarang sih baru ajarin anak buang sampah pada tempatnya. Jadilah dia heboh cari tempat sampah klo ada sesuatu yg ingin dia buang, plastik snack dia misalnya. Atau kotak susu uht yg sdh habis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu Raya seneng banget buang sampah waktu pertama kali diajarin hahaha, sampe semua dibuang ke tong sampah XD

      Delete

Back
to top