Why I Married Him

 Gambar diambil dari sini

Alhamdulillah dulu ketika memilih calon suami, satu hal yang saya utamakan adalah seseorang yang selalu sholat 5 waktu & bisa membimbing saya yang slordeh/acak2an ini.

Waktu saya muda (sok tua), kriteria suami lebih mengutamakan luaran daripada daleman XD
Tapi seiring waktu, dekat dengan orang yang tidak dekat sama Allah itu mengusik saya... Rasanya ada yang salah ketika ramadhan orang yang katanya berencana mau menjadi kepala rumah tangga saya itu tidak sholat, dan tidak mau diajak ke mesjid untuk tawarih. Padahal saya rindu pergi ke mesjid, & sholat berjamaah.

Setelah itu saya memutuskan hubungan dengan orang tersebut, cuti kerja & pulang ke Bandung. Di Bandung saya minta ijin nyokap untuk berhijab, saya ingin memperbaiki diri saya dulu dengan harapan setelah itu saya mendapatkan pasangan yang satu visi & misi dengan saya, juga dapat membimbing saya didunia & terutama diakhirat nanti.

Setelah saya berhijab, saya bertemu Abah. Alhamdulillah ternyata saya & Abah berjodoh dan akhirnya bisa melanjutkan kejenjang pernikahan.

Doa saya, semoga pernikahan & keluarga saya selalu dilindungi Allah, tidak pernah lupa & meninggalkan Allah (agar kami tidak ditinggalkan Allah). Cobaan mungkin akan selalu ada, tapi semoga hal itu menjadi pengkokoh fondasi pernikahan & keluarga kami. Amiin
 
------
1. Jika landasan pernikahan adalah harta, maka pasangan bakal bercerai jika jatuh miskin.

2. Jika landasan pernikahan adalah kerana tubuh, pasangan bakal lari jika rambut beruban dan muka berkerut atau badan sudah menjadi gendut.

3. Jika landasan pernikahan adalah anak, maka pasangan akan mencari alasan untuk pergi jika buah hati (anak) tidak hadir.

4. Jika landasan pernikahan adalah kepribadian, pasangan akan lari jika orang berubah tingkah lakunya.

5. Jika landasan pernikahan adalah cinta, hati manusia itu tidak tetap dan mudah terpikat pada hal-hal yang lebih, lagi pula manusia yang dicintai pasti mati.

6. Jika landasan pernikahan adalah ibadah kepada Allah, sesungguhnya Allah itu kekal dan Mahapemberi hidup kepada makhlukNya. Allah mencintai hambanya melebihi seorang ibu mencintai bayinya.

Maka tak ada alasan apapun di dunia yang dapat meretakkan rumah tangga kecuali jika pasangan itu durhaka kepada Allah. (Islampos)


CONVERSATION

4 comments:

Back
to top