Semur adalah makanan khas keluarga yang pertama kali diajarkan resepnya oleh Mamih pada saya. Karena keluarga saya penggemar masakan manis-manis yang mengandung kecap, semur selalu menjadi masakan favaorit dan ditunggu-tunggu kedatangannya. 

Lauk yang disemur tergantung keuangan saat itu, kalau Mamih lagi ada rejeki, semur daging & ayam pasti tersedia di meja. Kalau keuangan Mamih lagi seret, semur telur, tahu & tempe tetap jadi favorit anak-anaknya. Meskipun katanya semur merupakan makanan khas jawa, tapi buat saya sekeluarga, semur Mamih merupakan semur khas sunda hihihihi, apalagi makan semur buatan Mamih pake nasi panas, kerupuk + sambal... Hmmm, rasanya pengen terus nambah makan.

Semur tahu telur & kecap Indofood favorit keluarga :)

Saya mulai diajari cara membuat semur oleh Mamih ketika kelas 1 SMP. Kebetulan memang tidak ada asisten rumah tangga di rumah, dan saya suka membantu Mamih masak kalau beliau sibuk, apalagi masak masakan favorit saya. Jangan dikira keren banget SMP udah masak hahahha, karena membuat semur itu gampang banget!. Kebiasaaan masak alhamdulillah membantu saya setelah menikah, waktu awal-awal menikah dan kehidupan saya & Abah masih morat-marit, pelajaran masak dari Mamih bantu banget untuk berhemat keuangan. Akhir bulan pernah uang saya hanya sisa Rp. 15,000 dan akhirnya saya buat semur tahu & tempe, sambel + sayur toge hahahha, sakses lah saya & Abah tetap makan meski cuman punya duit sedikit. 

Melihat saya sering masak macem-macem, Raya juga sekarang mulai tertarik ngerecokin bantuin saya ketika masak. Meski cuman ngaduk-ngaduk atau nyuci sayuran, Raya udah seneng banget. Nah untuk urusan suka makan semur ini, ternyata menurun ke Raya, karena Raya suka banget makan makanan pake kecap. Plus Raya doyan banget telur dan tahu, jadi kalau libur, semur telur dan tahu pasti jadi masakan favorit di keluarga saya, terutama dibulan Ramadhan ini karena bikinnya gampang banget! Tidak lupa bikin semur telur tahu ini dengan kecap manis Indofood agar masakannya jadi lebih baik.   

Kalau bosen telur ayam, biasanya saya ganti dengan telur puyuh, kalau pake telur puyuh 1 porsi bisa memakai 10-15 telur dan bisa langsung habis sama Raya. Penasaran sama resep Semur Tahu Telur ala saya? #geer silahkan dilihat dibawah ini yaaaa 

Resep Semur Tahu Telur

Bahan:

Bumbu dihaluskan:

Bisa dipastikan semur telur tahu ini bakal tandas tak bersisa ketika buka puasa, untuk Abah biasanya saya buatkan tambahan sambal dan lalaban. Walaupun sederhana, tapi semua suka, proses pembuatan semur ini juga merekatkan bonding saya dan Raya, juga membuat semua bahagia ketika berbuka puasa. Saat Ramadhan, jadi lebih baik dengan resep yang menggunakan kecap manis Indofood.

Pagi-pagi sebelum heboh sama kerjaan pengen curhat dikit di blog ah.. :D 

Diantara ke-4 anak cewe Mamih, cuman saya yang sampai saat ini berstatus kuli, alias masih kerja kantoran. Kakak #1 jadi full time IRT ketika menikah dan terus-terusan punya anak hihihi, kakak #2 berhenti kerja karena pindah ke Jepang & disana sekarang jadi guru SD yang waktu kerjanya ngga full time kayak saya, kakak #3 berhenti kerja karena anak-anaknya udah mulai sekolah dan punya usaha di rumah, trus saya? Pernah sih jadi full time IRT setelah nikah, tapi cuman bertahan selama 6 bulan, abis itu mati gaya, bosen, dan atas izin Abah akhirnya kerja lagi sampai sekarang. 

Trus ngapain ngebahas jadi IRT? 

Ini gegara obrolan sama Kakak #3, kemaren ngomongin lebaran di Bandung & urusan THR hahahha (karena saya kerja di organisasi non profit ngga pernah dapet THR, jadi kalau ada yg mau ngasih boleh banget lho #ngarep). 

Jadi Kakak saya nanya: "Gak pengen pensiun dhoet? Leyeh2 dirumah bari ngasuh anak n fokus nge blog aja". 

Saya: "Belum mau, gajinya yang sekarang lumayan, sayang kalau pensiun dini hahahha"

Abis itu pembahasan tentang jadi IRT selesai. Gitu doang san? Trus intinya apaaah?? Hahahahha. 

Sebenernya pas ditanya gitu, saya jadi ingat sama almarhum Cumi Lebay junjungankuh. Soalnya dulu pas lagi ngobrol-ngobrol sama Cumi, saya pernah ngomong, "Gue belum bisa terlalu fokus ke blog karena masih kerja Cum" Trus Cumi jawab dengan kocak "Eh, jangan ngambil lahan orang ya.. hahahha, udah elo kerja aja, blog jadi sampingan, nanti kalau elo fokus ke blog jadi saingan ma gue hahaha".

Trus apakah saya ngga pengen jadi IRT? Ya pengen laaaaaaaaaaaaaaaah! Dari semua Ibu bekerja yang saya kenal, mereka pasti pengen jadi IRT, ngga ada yang ngga mau. Tapi kan ketika seorang Ibu bekerja, pasti ada alasannya tersendiri. Saya dulu pengennya punya usaha sendiri yang punya waktu fleksible & ngga mengharuskan saya kerja kantoran. Tapi saat ini, saya masih nyaman kerja kantoran dan nyaman dapetin gaji dari kerja kantoran ini meskipun ngga dapet THR #eeea #teteup #usaha. 

Plus Abah juga ngga pernah protes kalau saya kerja, karena memang saya kerja seijin beliau. Malah Abah bilang saya kerja aja ditempat yang sekarang karena benefit yang dikasih lumayan banyak banget dan sangat family friendly tempatnya. Jadi disini udah biasa kalau saya minta cuti ketika Raya sakit soalnya ada family leave, trus bisa fleksible kerja dan ngga masalah kalau saya mau bawa Raya ke kantor. 

Kalau saya cape kerja, ya tinggal cuti hihihihi... Manalah cuti saya sekarang masih banyak banget, mash 70 hari... Padahal kayaknya udah dipake buat jalan-jalan dll, tapi masih segitu aja. Sepertinya emang harus jalan-jalan lagi nih #eh #modus :D 

Jadi, kembali ke pertanyaan awal.. Apakah saya ngga pengen jadi IRT? 

Jawabannya: Pengen! Tapi kapan waktunya, saya belum tau hahahhaha... Nanti coba saya tanyain dulu sama rumput yang bergoyang.. #naooon :D 

Raya adalah anak yang tidak bisa duduk diam ketika belajar, untuk berlajar angka dan huruf biasanya tidak bisa diajarkan dengan duduk di meja dengan cara seksama hihihi. Jadi saya harus berfikir bagaimana cara memberikan pelajaran pada Raya dengan cara yang menyenangkan, tidak membosankan, tapi Raya bisa tetap fokus dan menyerap ilmu yang saya berikan. 

Salah satu cara yang saya gunakan untuk mengajar Raya adalah dengan cara berkeksplorasi. Saya mencoba mengajarkan hal-hal yang perlu Raya ketahui dengan memperlihatkan semua benda-benda yang dapat dipegang, dilihat dan dimainkan langsung. Memberikan Raya kesempatan bereksplorasi menurut saya sangat baik untuk keseimbangan tubuhnya, melatih motorik kasar dan halus, menambah rasa percaya diri, membuat Raya tidak takut tantangan dan terbuka pada hal-hal baru.


Untuk Raya yang sudah berusia 3 tahun, saya memberikan kesempatan berkesplorasi tidak hanya seputar rumah,  daycare, rumah nenek, tempat umum, dan lainnya, karena kemampuan berinteraksi Raya sudah lebih meningkat dibandingkan tahun lalu. Saya membebaskan Raya untuk berinteraksi dengan teman atau mengembangkan kreativitasnya. Contoh pengembangan kreativitas yang Raya lakukan adalah mencoba untuk mencampur sesuatu, mengaduknya, menempelnya, dan lainnya. Misalnya, mencampur kertas dengan air lalu mengaduknya.

Manfaat dari kegiatan eksplorasi bagi anak juga diakui oleh psikolog Ratih Ibrahim. Menurut Ratih mengenalkan anak dan membiarkan anak berinteraksi dengan hal-hal baru dapat mendukung keterampilan sensorik, morotik, keterampilan dalam berkomunikasi, sosial-emosional, kemandirian, kognitif, dan kreativitas anak.

Kegiatan Eksplorasi yang Dilakukan Raya 
Usia Raya yang 3 tahun merupakan masa emas pertumbuhan otak yang harus diisi dengan berbagai stimulasi yang tepat agar tumbuh kembangnya berlangsung dengan normal. Pembatasan gadget juga saya terapkan pada Raya, biasanya saya hanya memberikan gadget maksimal 2 jam per hari dan selalu saya dampingi. Gadget sebetulnya dapat menjadi alat bantu untuk menumbuhkan stimulasi anak, tapi pilihan utama tetap bermain dan mengeksplor semua yang ada disekitar Raya agar perkembangan motoriknya lebih maksimal.

Eksplorasi yang Raya lakukan biasanya dibantu oleh alat bantu seperti bermain sepeda roda tiga, jungkat-jungkit, perosotan, ayunan dan berbagai permainan anak-anak yang menstimulus motorik kasarnya. Selain itu saya juga sering mengajak Raya untuk beraktivitas sederhana seperti tangkap-lempar bola, bermain air, lompat trampolin, menendang bola, dan aktivitas visik lainnya. Biasanya hal tersebut saya lakukan dilapangan dekat rumah, sehingga Raya juga dapat berinteraksi dengan anak-anak lain dan belajar untuk mengantri dan sabar ketika menunggu giliran main.


Kemandirian Raya sudah mulai terlihat karena pengalaman tersebut. Saya juga selalu membiarkan Raya untuk makan sendiri, dan bertanggungjawab untuk memebereskan mainnanya usai bermain-main. Karena Raya selalu mencontoh kelakukan saya, saya sering juga memberikan contoh-contoh dan perintah sederhana agar Raya tahu bagaimana cara yang tepat serta alasan mengapa Raya butuh melakukannya sendiri. Saat ini Raya belajar sambil bermain di daycare, ekplorasi dan perkembangan imajinasi Raya membuatnya semakin pintar menghapal angka, huruf bahkan huruf hijaiah. Selain di daycare, di rumah juga Raya memiliki area khusus untuk belajar, dan banyak poster-poster yang menggambarkan banyak hal untuk menstimulasi motorik halusnya sehingga raya semakin mahir dalam menjelaskan banyak hal dan kosa katanya semakin berkembang.

Perlindungan Untuk Anak Saat Bereksplorasi 
Ketika Raya bereksplorasi, pasti bakal heboh, tangan, badan, seluruh tubuhh dan pakaiannya bisa kotor. Belum lagi kalau main air, kalau daya tahan tubuh Raya lagi rendah, malah bisa-bisa sakit setelah melakukan kegiatan. Untuk menyiasati dan tetap mendukung masa eksplorasi Raya, saya selalu mengusahakan agar Raya mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan sesuai tahapan usia sangat dibutuhkan demi tumbuh kembang yang optimal. Hal ini antara lain bisa dicapai dengan mengikuti piramida makanan, sehingga gizi dalam makanan dapat diserap dengan baik oleh tubuh Raya, dan membuat saluran cernanya tetap terjaga fungsinya untuk mengolah makanan yang menjadi sumber gizi bagi organ-organ yang memberikan imunitas tubuh.

Biasanya saya selalu memastikan Raya memakan makanan yang memiliki asupan vitamin mineral yang baik dan spesifik seperti vitamin A, C, dan E serta mineral selenium dan zink. Vitamin dan mineral tersebut harus tercukupi agar dapat membantu mendukung daya tahan tubuh Raya, dan juga minyak ikan, protein, dan kalsium agar perkembangan otak dan pertumbuhan fisik Raya semakin maksimal.

Semua nutrisi yang Raya perlukan ada di DANCOW Advanced Excelnutri+ 3+ yang merupakan susu untuk anak usia 3-5  tahun yang merupakan inovasi terbaru dari Nestle Research Centre. Dengan kandungan lebih dari 3X Lactobacillus rhamnosus di bandingkan produk sebelumnya.

“Menurut penelitian Hojsak yang dipublikasikan pada tahun 2010, asupan spesifik seperti Lactobacillus rhamnosus terbukti dapat membantu menurunkan risiko infeksi tertentu pada anak. Selain itu, vitamin dan mineral spesifik seperti vitamin A, C dan E serta mineral selenium dan zink juga dapat membantu mendukung daya tahan tubuh si Kecil. Sedangkan untuk mendukung perkembangan otak dan pertumbuhan fisiknya dibutuhkan minyak ikan, protein dan kalsium. Saat si Kecil sehat dan terlindungi, ia dapat bereksplorasi sesuai dengan tahapan usianya untuk mendukung proses belajar dan pertumbuhan fisiknya,” ujar pakar nutrisi Sari Sunda Bulan, AMG.

DANCOW Advanced Excelnutri+ 3+ sangat memahami kebutuhan tumbuh kembang Raya yang hadir dengan nutrisi penting untuk pertubuhannya dengan 3 cara yaitu: untuk mendukung perlindungan Saluran Pernafasan, Daya Tahan Tubuh dan Saluran Cerna dengan Bakteri baik Lactobacillus rhamnosus, Serat Pangan Inulin dan mengandung Vitamin A, C, E, D, Fe, Selenium, & Zink dan semua yang diperlukan untuk melindungi dan mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak si Kecil.