Mamih, Your Health is My Happiness
Sekarang ini lagi concern banget sama kesehatan Mamih, banyak penyakit yang tetiba dirasain sama Mamih apalagi Mamih sempat beberapa kali terjatuh di tangga & di kamar mandi. Keluhan yang dirasain biasanya sakit disemua sendi (nyeri sendi) dan sakit pinggang, terutama setelah bangun tidur. Jadi kalau bangun tidur pagi-pagi harus pelan-pelan dan ngga bisa langsung bangun seperti jaman dulu.
Sakit pinggang dan masalah sendi ini bikin Mamih ngga bisa aktif bergerak kayak dulu, plus ngga bisa lagi gendong-gendong cucu. Manalah sekarang ini selain pinggang, lutut & tangan juga berasa sakit. Kasian sama Mamih padahal Mamih masih ingin aktif datang kepengajian atau menekuni hobi berkebun. Sekarang agak sulit dilakukan karena kelamaan duduk bikin pinggang Mamih tambah sakit jadi ngga nyaman kalau melakukan aktivitas. Untuk mengatasi sakit pinggang dan persendian ini, Mamih sudah melakukan olahraga - renang khusus orang tua yang memiliki permasalahan sendi, beli tempat tidur khusus untuk yang sakit sendi, dan meminum obat alternatif. Khasiatnya lumayan terasa tapi tidak terlalu efektif dan kalau melewatkan satu kali terapi renang, masalah persendian akan muncul lagi.
Susahnya lagi, Mamih ngga mau ke dokter sama Kakak#1 dan hanya mau ke dokter kalau dianter sama saya, hadeeuh si Mamih... Sebagai anak yang berbakti pada orang tua #pencitraan, waktu kemaren ke Bandung, saya ajak Mamih ke dokter, sepanjang jalan Mamih curhat katanya lututnya semakin susah bergerak, bikin gerakan semakin lambat dan tangan juga terasa kaku. Nah kan, udah kayak gitu tetep aja susah disuruh ke dokter.
Hasil pemeriksaan dokter, ternyata Mamih terkena Osteoarthritis atau pengapuran tulang, nah lho... Pantesan sendi lutut Mamih terasa sakit ketika berjalan atau jongkok, karena hal tersebut merupakan salah satu ciri-ciri pengapuran sendi. Pengapuran sendi (osteoarthritis) memang merupakan penyakit yang sering menyerang para lansia. Kondisi ini sering terjadi pada beberapa sendi yang sering digunakan seperti jari tangan serta sendi yang membantu menopang tubuh seperti lutut dan pinggul. Seiring bertambahnya usia Mamih dan dengan riwayat terjatuh beberapa kali, maka resiko terjadi kerusakan pada tulang rawan semakin tinggi.
Adapun ciri-ciri atau gejala pengapuran tulang sendi yang saya dapatkan dari dokter dan katanya jarang diketahui oleh masyarakat antara lain:
- Kaku dan rasa nyeri sendi setelah tidak bergerak dalam waktu yang lama, seperti setelah duduk lama atau bangun tidur. Selain itu, sendi juga akan terasa sakit ketika sendi di pakai untuk beraktivitas, seperti berjongkok, naik turun tangga, serta berjalan dalam waktu yang lama. Tak hanya itu, sering juga terdengan bunyi “krek-krek” saat sendi di gerakkan.
- Rasa sakit pada persendian dirasakan bukan hanya pada saat beraktivitas juga saat beristirahat.
- Apabila pengapuran sendi sudah para taraf stadium lanjut, rasa nyeri akan semakin hebat, sendi lutut akan terasa kaku dan benkok seperti huruf X atau O, membuat penderita merasa berat saat berjalan.
- Gejala-gejala lainnya yang dapat dirasakan yaitu berupa pergerakan sendi yang terbatas, sendi yang membesar atau membengkak, otot menjadi melemah.
Untungnya pengapuran sendi yang Mamih alami masih berada di tahap awal, sehingga sakitnya tidak terlalu berkelanjutan. Penanganan yang dianjurkan oleh dokter ternyata sudah dilakukan oleh Mamih seperti berolahraga untuk menguatkan otot, jadi dokter hanya memberikan suplemen tambahan yaitu VIOSTIN DS agar kesembuhan Mamih lebih cepat dan efektif karena memiliki kekuatan ganda dalam menstimulasi pembentukan tulang rawan sendi.
VIOSTIN DS mengandung Glukosamin yang merupakan nutrisi sendi dan Kondroitin yang merupakan suplemen untuk sendi. Glukosamin sangat cocok untuk membantu menyembuhkan jaringan tulang karena dapat menggantikan gula amino yang hilang dalam jaringan tulang rawan seiring bertambahnya usia kita.
Karena Mamih termasuk orang yang parno mengkonsumsi obat-obatan, pertanyaan selanjutnya adalah apakah VIOSTIN DS ini harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama? Ternyata VIOSTIN DS ini cocok untuk Mamih karena maksimal digunakan dalam jangka waktu 3 bulan, jadi tidak perlu dipakai lama-lama. Selain itu VIOSTIN DS juga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes, karena tidak meningkatkan kadar gula darah dan resistensi insulin. Nah ini cocok juga untuk Papa mertua yang sama-sama kena Osteoarthritis tapi mengidap diabetes. Selain di apotek, VIOSTIN DS dapat dibeli dan ditemukan di gerai-gerai kesehatan online maupun offline seperti Elevania, dan Century. Untuk kemudahan pembelian silahkan cek di solusisendi.com
Karena Mamih termasuk orang yang parno mengkonsumsi obat-obatan, pertanyaan selanjutnya adalah apakah VIOSTIN DS ini harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama? Ternyata VIOSTIN DS ini cocok untuk Mamih karena maksimal digunakan dalam jangka waktu 3 bulan, jadi tidak perlu dipakai lama-lama. Selain itu VIOSTIN DS juga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes, karena tidak meningkatkan kadar gula darah dan resistensi insulin. Nah ini cocok juga untuk Papa mertua yang sama-sama kena Osteoarthritis tapi mengidap diabetes. Selain di apotek, VIOSTIN DS dapat dibeli dan ditemukan di gerai-gerai kesehatan online maupun offline seperti Elevania, dan Century. Untuk kemudahan pembelian silahkan cek di solusisendi.com
Harga yang dibandrol per dus adalah RP. 200,000 - 210,000 tergantung tempat penjualannya.
Oh iya, selain untuk para lansia, VIOSTIN DS ini juga dapat dikonsumsi Abah dan orang-orang yang berusia 35 tahun keatas. Saya jadi tinggal nyodorin VIOSTIN DS ke Abah ketika mengeluh sakit-sakit pinggang dan sendi. Pokoknya sekarang kalau ada teman atau saudara yang mengeluh sakit sendi, saya menyarankan untuk mencoba membeli suplemen VIOSTIN DS yang dapat mengatasi masalah nyeri sendi.
Alhamdulillah setelah beberapa kali mengkonsumsi VIOSTIN DS, persendian Mamih semakin membaik dan keluhan-keluhan yang dirasakan kemarin-kemarin sudah berkurang. Saya senang karena Mamih bisa beraktifitas seperti biasa dan menjalankan hobinya dengan ceria tanpa disertai sakit sendi dan khawatir dengan pengapuran tulang. Saya jadi turut senang karena Mamih senang dan terbebas dari rasa nyeri sendi, karena kesehatan Mamih adalah kebahagiaan untuk saya. :)
44 comments:
Post a Comment