Pengalaman Minum Teh (ngga) Cantik di Ndoro Donker Karanganyar
Pertama kali liat Ndoro Donker dari blognya Meriska dan berniat kesini kalau sampai Solo. Pengennya sih datang kesini sama Abah, tapi karena masih sibuk reunian, ya sudah lah saya berdua sama Raya aja berangkat dengan bantuan google maps.
Perjalanan dari Solo ke Karanganyar ditempuh selama 1,5 jam. Alhamdulillah ngga macet, meskipun biasanya daerah situ sering padat karena jalan yang sama untuk menuju tempat wisata tawangmangu dan tempat wisata lainnya. Medan jalan berkelok-kelok, sama lah menurut saya kalau mau ke Lembang - Bandung, atau luar kota lainnya, jadi ya harus fokus dan hati-hati ketika menyetir. Berangkat dari Solo sekitar jam 12.00, jam 13.40 saya sampai di Ndoro Doker disambut dengan macet karena banyaknya mobil yang parkir.
Ndoro Donker
Ndoro Donker adalah rumah teh yang terletak di area perkemunan teh Kemuning, dibawah kaki Gunung Lawu. Nama Ndoro Donker sendiri katanya sih berdasarkan nama ahli tanaman Belanda yang tinggal di Kemnuning dan hidup di area tersebut untuk mengembangkan area perkebunan teh. Ndoro artinya tuan, jadi Ndoro Donker punya arti Tuan Donker.
Kalau baca blognya Meriska, ngeliat tempat ini rasanya sejuk, santai, menenangkan... Pas saya datang, sumpah ini tempat ngga santai banget! Hahahha, rame bo! Plus dapetin meja aja rebutan lho.. Krik krik krik... Karena rame dan belum terlalu lapar, jadi saya & Raya foto-foto dulu sebelum nyari meja untuk makan.
Foto-foto dulu sebelum makan |
Pengunjungnya sumpah ngga nyantai! |
Berdasarkan blognya Meriska, tempat ini sejuk dan nyaman... Tapi ntah kenapa saat saya datang kesitu terasa panas banget hahahha, ngga ada sejuk-sejuknya khas perkebunan teh deh. Mungkin karena saya datang siang bolon dan pas banget pengunjung lagi rame kayak cendol, jadi ngga ada rasa sejuk yang saya temukan. Malah lebih sejuk ketika saya datang ke Rumah Banjar Resto Garden.
Untungnya panorama alam sekitar Ndoro Donker emang ciamik, jadi lumayan saya & Raya dapat menikmati suasana perkebunan teh dan menghasilkan foto-foto cantik dengan matahari yang panas terik bikin nyureng.
Pemandangannya lumayan lah bikin adem hati #eeaaa |
Mari Makan!
Setelah foto-foto, saya berjuang mencari meja makan. Raya pengen makan di luar, eh alhamdulillah ada yang selesai makan, tapi itu pun harus rebutan sama salah satu pengunjung, huakakakka, saya menang dong, dengan modal lari cepat, berhasil merebut meja dari Mbak tersebut XD
Mari Makan! |
Dari blog Meriska, saya sudah tau menu-menu apa saja yang ditawarkan. Tapi kalau kata beliau harganya relatif murah, menurut saya relatif mahal hahahha. Saya pesan sop iga dengan harga IDR. 50,000 datang dengan porsi kecil dan hanya cukup untuk makan Raya aja, dan saya pesan mie godog yang sangat mirip indomie pake telor dan sayur, tanpa ayam, daging, atau bakso. Sop iganya enak, empuk tapi mie godognya biasa banget hahahaha. Kalau dibanding dengan pengalaman saya makan di Saka Bistro -Bandung, menurut saya harga makanan di Ndoro Donker cukup mahal untuk ukuran restoran di Jawa Tengah.
Minumannya saya pilih teh leci dan Raya pilih teh strawberi, di fotonya sih menggiurkan, tapi pas datang biasa aja hahahhaha, ngga sesuai ekspektasi euy! Teh lecinya standar, seperti teh leci yang ditambah buah di restoran lain, teh strawberinya terlalu manis dan ngga sesuai dengan taste lidah saya maupun Raya.
Daftar menu lengkap bisa dilihat di blog Meriska aja ya!
Sop iga cimit-cimit porsi anak :D harga IDR. 50,000 |
Mie godo standar, berasa makan mie instan |
Ekspektasi minuman yang saya pesan |
Kenyataan tak seindah pengharapan.... #tatapnanar |
The Verdict
Suasana & ambiance: oke kalau dapat meja di luar... Kalau makan didalam ya wassalam aja kurang apalagi dengan pengunjung yang rame, kayak dipasar.
Makanan & minuman: so so alias biasa aja, mungkin enaknya disini ngeteh sambil ngemil. Tapi kemarin panas banget, jadi minum teh panas bisa-bisa bikin keringetan hahahah.
Harga: relatif mahal (untuk saya dengan pembanding beberapa restoran di sekitaran Jawa) tapi mungkin karena mereka menjual suasana dan pemandangan ya harga relatif mahal terbayar lah.
Tempat parkir: kurang oke, kecil, kurang bisa menampung banyak pengunjung. Tempat parkir yang dipakai adalah area kembun teh sebrang Ndoro Donker, cukup terbatas jadi kalau penuh, wassalam..
Fasilitas: lumayan, toilet lumayan bersih, ada mushola kecil, beberapa spot untuk foto-foto cantik tapi kurang fasilitas untuk permainan anak. Dengan area restoran yang sebegitu besar, saya rada heran kenapa ngga ada tempat mainan untuk anak, padahal kalau ada akan lebih memudahkan pengunjung yang membawa anak dan anak tidak terlalu bosan untuk menunggu ketika belum dapat meja.
Kesimpulan: belum tentu mau datang kesini lagi meskipun hari biasa yang ngga rame pengunjung hahahha. Kenapa? Karena makanan dan suasana yang lebih bagus banyak direstoran lain kaaak hahahhaaha, apalagi ngga ada tempat bermain buat Raya, minta cepat pulang melulu kemarin juga, padahal untuk sampai kesini kan lumayan usahanya.
Etapi ini pendapat saya aja ya, mungkin pengalaman dan pendapat orang lain berbeda (ya iya lah).
Sebelum pulang, bisa lihat-lihat kenang-kenangan dari tempat ini berupa teh aneka rasa atau gelas dengan cap Ndoro Donker. Tapi saya mah ngga beli apa-apa, mending uangnya buat bayarin Raya main-main aja di tempat main anak Solo Paragon hihihihihi.
Oleh-oleh yang dapat dibawa pulang |
Ndoro Donker
Alamat: Jl. Karangpandan-Ngargoyoso
Puntukrejo, Ngargoyoso
Kabupaten Karanganyar
Jawa Tengah 57793
Jam buka: Open today · 10AM–7PM