Autumn in Forbidden City Beijing
Musim gugur di Beijing yang jatuh pada Oktober dan November, dan bulan November 2014 saya, Abah dan Raya menapakkan kaki di bandara Beijing. Pemanas ruangan di bandara berbanding terbalik dengan udara diluar bandara, yang terasa dingin menusuk ketika kami keluar dari ruangan. Badan berasa beku dan anginnya sangat kencang, sambil menunggu Abah bernegosiasi dengan supir taksi, saya menutupi hidung yang rasanya mulai mengeluarkan ingus.
Setelah mendapatkan taksi kami pun menuju Renaissance Beijing Capital Hotel. Supir taksi yang membawa kami ke hotel tidak bisa berbahasa Inggris, perasaan agak sedikit was-was dan berdoa semoga semua baik-baik saja #langsungnyanyi.
Alhamdulillah perjalanan aman, dan kami selamat sampai hotel yang dituju. Karena kami datang sebelum jam 12.00 siang, kamar yang dipesan belum siap dan kami harus menunggu beberapa saat (sampai bosan) untuk mendapatkan kamar.
Raya sampai bosan nunggu... |
Karena kamar tak kunjung siap, akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan sekeliling hotel, dan mencoba mencari makanan halal karena perut kami sudah mulai terasa lapar.
Pemandangan sekitar hotel |
Ada sushi juga! Insya Allah halal ya... |
Sushinya enak, Raya suka... |
Makan & minum selesai mari jalan-jalan :) |
Setelah urusan perut teratasi, kami sepakat untuk jalan-jalan ke Tiananmen Square dan Forbidden City, yang terletak tidak jauh dari hotel kami. Sebelum menuju Forbidden City kami melewati lapangan Tiananmen yang bertempat di pusat kota Beijing dan merupakan lapangan pusat kota terluas di dunia.
Lapangan ini terletak di luar pintu selatan Istana Kuno Dinasti Ming dan Qing, mendapat namanya karena pintu selatan istana bernama Tianan Menwai. Terdapat tiang bendera yang setiap harinya diadakan upacara penaikan dan penurunan bendera oleh tentara kehormatan.
Musim gugur di Beijing saat itu sangat berangin, anginnya yang dingin menerpa wajah kami di lapangan Tiananmen, sampai-sampai Raya mengeluarkan air mata ketika angin dingin mengenai wajahnya. Lapangan ini bebas dari semua poster atau reklame apapun karena memang semua atribut-atribut tersebut tidak diperbolehkan dipasang disekitar lapangan Tiananmen.
Kebersihan lapangan ini sangat terjaga, bisa dilihat dari lapangan besar seperti ini, tidak ada sampah atau puntung rokok yang bertebaran, sangat berbeda dengan lapangan yang berada di Indonesa... Dari Tiananmen square kami menuju Forbidden City dengan menggunakan penyebrangan bawah tanah. Jaraknya lumayan jauh, dan cukup melelahkan, apalagi sambil mengendong Raya. Tapi untungnya hari itu wisatawan tidak terlalu ramai sehingga kami tidak berdesak-desakan untuk menuju Forbidden City.
Didepan Tiananmen Square |
Lapangan yang bersih bebas sampah |
Senyum meringis kedinginan :D |
Forbidden City atau Kota Terlarang adalah salah satu tempat wisata yang banyak diminati, saya ingat dengan film "The Last Emperor" ketika datang ke tempat sini, bangunan kuno terbesar di Cina ini masih terawat baik dan merupakan komplek istana terbesar di dunia. Forbidden City disebut juga Gu Gong oleh penduduk lokal, yang merupakan istara kerajaan dimasa Dinasti Ming dan Qing.
Kami masuk melalui Meridian Gate, portal besar berbentuk U di ujung selatan dari kompleks yang dahulunya dibangun untuk pintu masuk kaisar, setiap pintu dikhususkan untuk kasta tertentu, pintu untuk rakyat dan tentara juga dibuat terpisah. Gerbang Tiananmen ternyata dibangun untuk menjaga kota terlarang. Sebelum masuk, kami harus membeli tiket dengan harga CNY 40/orang, anak kecil seumur Raya masih gratis jadi tidak perlu membayar.
Gerbang dari Lapangan Tiananmen menuju Forbidden City |
Antian membeli tiket untuk masuk ke Forbidden City |
Leyeh-leyeh dulu, cape jalaan :D |
Gerbang menuju Forbidden City |
Jalan-jalan di Forbidden City bikin kaki pegel sumpaaah, cape banget saking luasnya. Bayangin aja, seluruh area Forbidden City luasnya sekitar 74 hektar dan terdapat lebih dari 8400 ruangan. Di dalam Forbidden City terdapat banyak istana dan paviliun kecil yang kebanyakan dibuka sebagai galeri dan museum. Saya ngga sempat lihat-lihat semuanya karena lelah banget, mana ngga ada yang jual makanan or minuman, kalau pun ada kami takut kurang halal.. Ah, kembali mikir, coba kami ikut Paket Tour Wisata Halal China dari Cheria Travel, pasti ngga akan kelaparan gini.
Karena kami sudah kecapekan dan pengen istirahat dihotel, tidak semua area Forbidden City kami jelajahi, tapi kalau ada yang mau kesini, ada beberapa tempat yang wajib untuk didatangi yaitu:
Titik utama dari Forbidden City, Three Great Halls. Hall of Supreme Harmony merupakan struktur yang paling penting dan terbesar di Forbidden City karena merupakan tempat acara seremonial, seperti ulang tahun kaisar, pencalonan pemimpin militer dan penobatan. Di dalam Hall of Supreme Harmony terdapat singgasanan Naga yang keren banget, jadi tempat ini wajib didatangi.
Di ujung utara dari Forbidden City terdapat Imperial Garden, taman klasik China dengan luas 7000 meter2. Taman ini indah banget, sayang saya ngga sempat untuk foto-foto karena udah pengen pulang dan selonjoran kaki. Imperial garden ini dapat dicapai sebelum memasuki Gate of Divine Prowess dan ShunZhen Gate.
Tempat ini merupakan komplek para janda dan selir kekaisaran selama dinasti Ming, dibangun di sudut komplek Forbidden City dan sering juga disebut Forbidden City mini karena struktur ruang besarnya sama dengan istana.
Setelah lelah mengunjungi Forbidden City kami kembali ke hotel dan bingung mencari taksi karena setelah keluar dari Forbidden City petunjuk arah menuju ke kota kurang jelas dan polisi yang ada tidak bisa berbicara bahasa Inggris.
Setelah menunggu lama, akhirnya kami berhasil mendapatkan taksi, tapi ada kejadian menyebalkan karena ternyata uang yang kami berikan tidak diterima oleh supir taksi karena palsu! Iya UANG YUAN KAMI PALSU.. Hiiikss... sedih banget deh, sampai di hotel, setelah saya cek ada sekitar 500 CNY yang palsu, kami pun merasa lemas itu lumayan banget kalau di kurs ke rupiah...
Si uang palsu.. hiks |
Setelah mengalami pengalaman yang kurang mengenakan di Beijing, saya mau berbagi tips ala-ala buat yang mau jalan-jalan kesana. Semoga berguna dan pengalaman jalan-jalannya jadi lebih menyenangkan :)
- Uang palsu marak beredar di China, tidak hanya di money changer, tapi ada pengalaman teman saya menarik uang dari ATM ternyata juga mendapatkan uang palsu. Pakai cara lihat, raba & terawang untuk memakstikan uang tersebut asli, juga cek benang yang terdapat didalam uang, kalau tidak terlihat berarti uang itu palsu. Kami diberitahu membedakan uang palsu oleh salah satu karyawan KFC di China, dengan merobek uang kami, dan benar benang yang seharusnya terdapat didalam uang tersebut tidak ada... Jadi berhati-hati sebelum menukarkan uang Yuan, meskipun di Indonesia, cek, lihat, raba & terawang
- Kartu kredit tidak berlaku di China, kecuali di bandara dan kartu kredit keluaran bank China. Saya sediiih, udah kena uang palsu kartu kredit kami tidak berlaku untuk belanja di supermarket atau toko mana pun di Beijing. Padahal kartu kredit Abah dari Citibank tapi tetap tidak bisa. Jadi harus siap-siap uang cash ya.
- Sosmed tidak bisa dibuka di China! Jadi kalau memakai wifi atau internet di HP jangan harap bisa upload foto hihihi, saya kemarin memakai secure line kantor, jadi masih bisa buka semua sosmed & narsis upload foto-foto selama di sana.
- Pastikan tempat wisata dibuka sesuai musim kunjungan. Karena saya datang bulan November, saya tidak bisa melihat panda, karena saat itu para panda sedang berhibernasi dan Beijing Zoo ditutup. Hiiiiksss
- Perhatikan dan cari informasi tentang tempat-tempat yang ingin dikunjungi secara detail karena sulit sekali berbahasa Inggris di beijing, bahkan kami sempat berbincang dengan polisi Beijing dengan bahasa tarzan ketika mencari informasi mengenai arah jalan.
- Bawa makanan & minuman sendiri ketika jalan-jalan. Hal ini lebih aman dilakukan karena kita ngga tahu makanan apa yang halal dan kalau memang sudah membawa makanan seperti roti atau cemilan lain sendiri, akan lebih aman & bebas lapar.
- Ikut Paket Tour Wisata Halal dengan mengikuti tour wisata halal, semua pengalaman saya pasti tidak akan dialami, karena semua sudah dipersiapkan dengan baik, aman & nyaman, jadi tinggal mengikuti panduan, bersenang-senang selama di China dan pulang ke Indonesia dengan aman dan bahagia.
Saya ingin banget mengulang pengalaman jalan-jalan ke Beijing bersama Cheria travel, agar bisa melupakan hal-hal pahit yang kami rasakan ketika kesana. Terutama kembali untuk melihat panda dan bisa foto-foto cantik selama disana, karena perjalanan tempo lalu saya tidak terlalu banyak foto-foto. Semoga rencana kami kembali mengunjungi Beijing dengan Paket Tour Wisata Halalterlaksana. AMIIN!