Saturday, December 31, 2016

Bakmi Mewah, Makanan Rumahan dengan Citarasa Restoran

Halo, hari ini Sabtu terakhir di bulan Desember, pada liburan kemana nih? 

Saya sih dirumah aja, dan memang setiap pergantian tahun, saya sekeluarga ngga berminat untuk pergi kemana-mana soalnya males sama macetnya :D 

Akhir pekan adalah waktunya saya masak khusus untuk Raya & Abah, karena kalau hari biasa saya harus bekerja dan ngga sempat masak, jadi akhir pekan selalu saya usahakan masak. Memasak untuk saya adalah salah satu cara merekatkan hubungan dengan Raya dan bikin Abah kangen sama masakan-masakan saya hahaha. 

Hari ini, Raya minta dibuatkan mie… Selain nasi, Raya memang suka makan mie apalagi mie tanpa kuah. Pas cek persediaan, ternyata saya masih punya stok Bakmi Mewahrasa, horeeeee! Kenapa seneng banget? Hahahhaha Soalnya masak Bakmi Mewahrasa itu gampang banget,  mie siap saji ini mempunyai bahan-bahan lengkap disertai daun bawang dan tambahan ayam asli, enak banget untuk keluarga, masaknya ngga lama, aman dikonsumsi, tanpa MSG dan yang paling penting Raya pasti suka. 

Karena Bakmi Mewahrasa sudah tersedia ayam asli didalam kemasannya, untuk tambahan saya hanya masukan sayuran (brokoli dan tomat) plus telur puyuh, sebetulnya tidak perlu ada tambahan lain ketika memasak bami ini, tapi Raya meminta tambahan sayuran dan telur karena 2 bahan tersebut merupakan makanan favorit Raya. 


Bakmi Mewahrasa ini saya rekomendasikan untuk para Ibu yang punya waktu terbatas dalam menyiapkan makanan untuk keluarganya, hanya dengan waktu kurang lebih 5 menit, Bakmi Mewahrasa dapat disajikan dan disantap bersama-sama. Cara masaknya mudah banget, berikut langkah-langkah untuk membuat Bakmi Mewahrasa dengan tampilan restoran di rumah: 

Rebus mie dalam air mendidih
  • Setelah kurang lebih 2 menit, angkat lalu tiriskan 
  • Tuang kedalam mangkuk, tambahkan kecap, minyak dan daun bawang 
  • Aduk mie secara merata dan tuangkan Daging Ayam asli secara merata (karena ini untuk Raya saya tidak menambahkan sambal).
  • Tambahkan brokoli rebus, tomat & telur puyuh
  • Setelah semua tercampur, sajikan hangat dan Bakmi Mewahrasa siap disantap. 




Tadaaaa... hasilnya setelah semua dicampur
Ketika bakminya siap, Abah terheran-heran karena penampilan mienya seperti bakmi yang dijual direstoran padahal saya hanya membuatnya di rumah. 

Kenapa saya memilih Bakmi Mewahrasa untuk santapan keluarga? Karena bahan-bahannya pilihan, ayam dan jamurnya asli sehongga aman dikonsumsi. Bakmi Mewahrasa ini pun sehat karena tidak mengandung pengawet dan tanpa MSG. 

Hmmm... Ternyata ini toh rahasia Mamih selama ini... 
Bakmi Mewahrasa ini lezatnya sangat berbeda dari mie instan yang sudah beredar dipasaran, rasa mienya yang kenyal. Licin, juga lembut membuat Raya dengan mudah menggunyah mienya tanpa rasa tajam ditenggorokan. Tambahan daging ayam dan jamur asli menambah nikmat dan Raya pun makan dengan lahap, bahkan Abah pun tergoda dan minta dibuatkan oleh saya hihihihi. No problem Bah! Secara membuat Bakmi Mewahrasa ini gampang banget, saya bisa langsung bikin dan Abah hanya perlu menunggu 5 menit sampai bakmienya matang dan siap disantap. 


Kalau kalian, masak apa akhir pekan ini? Mau coba menu mewah rasa restoran tapi mudah dibuat di rumah? Cobain deh Bakmi Mewahrasa, Bakmi cepat saji pertama di Indonesia dengan Daging Ayam dan Jamur Asli. Mudah dibuat dan dibawa-bawa, dengan kemasan karton membuat mie tidak mudah remuk saat belum dimasak. Aman, sehat, dan pastinya keluarga lebih sayang karena sudah menyajikan hidangan khas restoran yang mewah dirumah :)

Kalau penasaran, Bakmi Mewahrasa ini mudah banget ditemukan di minimarket atau supermarket terdekat seperti: 


Yuk cobain Bakmi Mewahrasa, bakmi rasa restoran yang mudah dibuat di rumah!



Thursday, December 29, 2016

Ke Tegal Jangan Lupa Makan Bakso Sutimin

Makan bakso jauh amat ke Tegal? 
Hahaha iya, kan kemaren sekalian jalan pulang, lewat Tegal pas jam makan siang, karena pengen bakso ya udah browsing google dan keluar nama Bakso Sutimin ini. 


Letak tempat bakso ini ckup jauh dari jalan besar pantura, tapi tetap bisa dicapai memakai google maps atau waze. Pas nyampe dilokasi rada bingung, mana tempatnya... Tapi kok banyak banget motor & mobil yang parkir, jadi pasti ngga salah lagi, tempat bakso ada disekitaran sini. 

Tenyata, tempat bakso ini nyempil abis antara toko-toko furniture dan ketutupan sama motor-motor yang parkir. Jangan membayangkan tempatnya yang cozy, bakso Sutimin ini seperti warung bakso biasa tapi penuhnya ruaaar biasa :D 

Karena sudah lapar dan males nyari tempat lain. akhirnya nunggu sebentar ada bangku kosong dua, lumayan bisa nyempil-nyempil. Bakso Sutimin hanya punya 4 meja, 2 meja panjang dan 2 meja pendek, jadi kalau mau makan ya harus gabung sama pengunjung-pengunjung lain dan mau sabar antri tunggu giliran untuk dapat tempat duduk dan nyobain baksonya. 

Semangkuk bakso Sutimin, maaf agak blur ini fotonya sambil gendong Raya :D 
Setelah pesanan datang, saya melihat semangkuk bakso penuh dengan tetelan daging yang menggiurkan. biasanya tetelan yang dikasih penuh dengan lemak, tapi ini penuh dengan daging besar-besar macam yang ada di soto mie. Kuahnya pun sangat gurih berasa kaldu daging tanpa micin atau penyedap buatan lainnya. Mienya lembut, saya yang ngga terlalu suka mie kuning, disini malah nyolongin mie raya hahahah, baksonya pun enak beneran mantap deh! Pantesan rame banget. 

Pak Sutimin, pemilik & pembuat bakso Sutimin
Setelah menyantap bakso, suasana agak sepi dan saya bisa sedikit foto-foto dengan Pak Timin - panggilannya - mengenai asal usul bakso ini. 

Warung bakso Sutimin sudah mulai berjualan sejak tahun 1977 #glegh (ini mah pas saya lahir dong). Selama 39 tahun Pak Sutimin dan istri masih terus menyajikan bakso yang dibuat sendiri oleh Pak Timin. Bakso sapinya memang terasa beda dan kenyal, tapi sangat sarat dengan daging sapi, hmmm... pokoknya enak tenan! 

Ternyata banyak orang dari luar kota datang untuk menyantap bakso Sutimin, saya sempat curi dengar, ada penugnjung yang bilang kalau dari Jakarta ke Solo pasti ngga pernah lupa mampir kesini. Juga para perantau yang kerja di Jakarta, apabila pulang ke Tegal pasti ngga pernah lupa untuk mampir dan makan bakso di warung Pak Timin. 

Bakso Sutimin, dengan tetelan daging yang ginuk-ginuk dan menggoda :D 
Yang uniknya, ternyata di warung Pak Timin disediakan lontong untuk menemani makan bakso... Saya mikir, lucu juga ya makan bakso pake lontong... Tapi ternyata banyak pengunjung yang emang makan pake lontong, saya sih ngga nyobain lontongnya, meskipun terlihat ginuk-ginuk & menggoda, aneh aja makan bakso pake lontong XD 

Kemarin saya membeli 3 porsi bakso + 2 es teh, cukup membayar DIR. 57,000 lumayan murah lah, apalagi baksonya emang enak dan rasanya saya pengen bungkus biar bisa makan lagi di Jakarta hahahha. 

Kali ini ngga ada Raya yang lagi makan bakso karena anaknya lagi rewel & minta gendong saya :D jadi poto-poto seadanya aja... Tapi kalau emang kamu penyuka bakso (kayak saya) dan melakukan perjalanan darat ke Jawa Tengah, plus ada waktu buat wisata kuliner, jangan lupa untuk mencoba Bakso Sutimin di Tegal :)   

Bakso Sutimin
Alamat: Jalan Raya Karanganyar RT.06/RW.2 
Karanganyar, Dukuhturi 
Tegal, Jawa Tengah 52192
Telepon: 0877-3088-7888
Jam buka: 9AM–10PM 

Wednesday, December 28, 2016

Cara Menjadi Ecomom dan Diapresiasi oleh Anak

Seorang Ibu akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga, bagi Ibu, keluarga selalu menjadi nomor satu terutama untuk anak, pasti akan selalu diusahakan apapun itu. 

Karena Raya masih berumur 3 tahun, saya tidak pernah berharap semua usaha atau susah payah saya diapresiasi oleh Raya, namanya juga masih kecil. Tapi ternyata sekecil apapun anak kita, mereka mengerti dan menghargai kasih sayang dan pengorbanan Ibunya, meskipun hanya berupa coretan warna-warna yang ngga jelas bertuliskan “I love you, Mom!”, buat saya itu lebih dari cukup *mewek*. 
  • Saya merasa bangga karena Raya dapat mengekspresikan perasaannya melalui warna-warna yang dibuat.  
  • Bangga, karena Raya sudah mampu mengapresiasi saya sebagai Ibunya dan orang lain. 
  • Bangga, karena Raya punya inisiatif untuk memberikan hadiah untuk saya di momen hari Ibu. 



Meskipun begitu, saya jadi kepikiran, kok bisa ya Raya memberikan perhatian pada saya di momen hari Ibu kemarin? Kalau saya flashback, mungkin hal-hal yang saya lakukan bisa jadi berdampak pada sikap Raya. 

Adapun beberapa cara yang saya lakukan untuk mendapatkan apresiasi Raya antara lain:   

1. Menemaninya bermain ataupun belajar 
Menemani Ia bermain ataupun belajar mungkin terlihat simple, tapi ini pun sebenarnya butuh usaha. 
Sebagai Ibu bekerja, ngga mudah untuk saya mengatur waktu menemani Raya bermain atau belajar, biasanya saya menyiasatinya dengan menemani Raya belajar di malam hari dan melewati waktu bersama di akhir pekan atau saat libur tiba. Meski kuantitasnya sedikit tapi yang penting untuk saya saat-saat seperti itu cukup berkualitas untuk membangun ikatan saya dan Raya. 

Waktu luang selalu saya usahakan memiliki kualitas yang baik bersama Raya

2. Melatih kreatifitasnya sejak kecil 
Melatih kreatifitas disini banyak bentuknya. Biasanya saya menemani Ia menggambar, mewarnai, atau mengajaknya mengkreasikan makanan. Saat hari libur atau akhir pekan tiba, selain bermain bersama, saya biasanya juga menemani si kecil menggambar atau mewarnai. Terbiasa saya temani saat menggambar bukan berarti saat menggambar harus ada saya. Bukti nyatanya ketika Raya memberi saya gambar yang diwarnai sendiri bertuliskan “I Love you, Mom!” saat momen hari ibu.

Menemani Raya bermain saat akhir pekan

Kadang saya juga mengajaknya mengkreasikan makanan. Biasanya saya mengajak Raya membuat makanan kesukaannya sendiri seperti kue atau memasak sayuran setelah mendapatkan ide menarik di internet. Selain melatih kreatifitasnya, ini juga membuat Raya menghargai apa yang telah dibuatnya sendiri sehingga makannya menjadi lebih lahap. 

3. Memberinya makanan yang sehat dan bergizi 
Memberikan makanan yang sehat berarti kita juga harus memperhatikan bahan makanan yang akan kita olah menjadi masakan. Sebagai Ibu yang juga bekerja, saya tidak mungkin setiap hari membeli bahan makanan. Biasanya saya membeli bahan makanan setiap seminggu atau dua minggu sekali, kemudian saya simpan di lemari es. Kalau beberapa Ibu takut menyimpan makanan di lemari es karena dapat menyebabkan kerusakan pada bahan makanan, saya tidak begitu. Saya biasa menyimpan makanan di lemari es milik saya dengan tenang karena memiliki fitur kontrol kelembapan yang dapat menjaga sayuran saya di kondisi terbaik. Ataupun saat menyimpan daging, ayam dan ikan sekalipun, Fitur prime fresh pada lemari es Panasonic saya mampu membekukan sekitar -3°C sehingga yang dibekukan hanya permukaanya saja. Pembekuan makanan dengan cara inilah yang akan menjaga bahan makanan kita dalam kondisi terbaiknya. Dengan memiliki bahan makanan yang baik dan fresh, tentunya saya dapat memberikan makanan yang sehat dan bergizi untuk Raya. 

Kesegaran sayuran untuk Raya terjaga dengan kulkas yang memiliki fitur prime fresh

4. Mengajarkannya mencintai lingkungan 
Mencintai lingkungan yang saya ajarkan pada si kecil mulai dari hal-hal kecil yang biasa kita lakukan. Mulai dari mencintai lingkungan dengan menghemat energi ataupun menghemat air. Untuk menghemat air, biasanya saya ajarkan saat Ia memperhatikan saya mencuci pakaian. Atau terkadang Raya membantu sekaligus bertanya-tanya tentang mencuci kepada saya. Pertanyaan sederhana yang kadang Raya tanyakan, “kenapa air yang saya sedikit air saat mencuci?” Saya menjawab karena menggunakan mesin cuci Panasonic yang memiliki teknologi econavi, sehingga dapat menghemat air, menghemat waktu dan pastinya menghemat energi. Jadi, secara tidak langsung saya pun mengajarkan bahwa saat menggunakan cara yang berbeda, hasilnya pun bisa berbeda. 



5. Mengajarkannya mengepresiasi orang lain 
Saya membiasakan diri untuk mengucapkan terimakasih saat diberi bantuan oleh Raya, minta tolong ketika membutuhkan pertolongan dan meminta maaf ketika saya melakukan kesalahan. Tanpa disadari Raya meniru semua perlilaku saya dan belajar untuk menghargai dan mengapresiasi orang lain, karena anak selalu mencontoh apa yang dilakukan orang tua, saya berusaha menanamkan hal-hal tersebut dari diri saya sendiri agar Raya meniru dan mengerti. 

Saya mengajari Raya bahwa mengapresiasi orang lain membuat orang tersebut senang. Dan ketika Raya memberikan apresiasi pada saya dengan mewarnai tulisan “I Love You, Mom!” rasanya terharu tingkat dewa :) tentu saja saya membalas hal itu dengan ucapan terima kasih dan memberikan pelukan paling erat untuk Raya. 

Beberapa hal yang saya sebutkan diatas yang saya sudah ajarkan pada Raya. Saya rasa semua cukup berdampak pada sikap dan kepribadiannya. Saya percaya, hal-hal yang saya (sebagai Ibu) ajarkan akan berdampak besar pada si kecil di masa depannya. Menjadi Ibu yang baik, Menjadi smart mom, membuat saya menjadi Ecomom. Yang pasti, saya akan terus memberikan yang terbaik untuknya. Bukan terbaik untuk saat ini saja, tapi terbaik untuk masa yang akan datang juga. 


Thank you Raya, telah mengajarkan Mamih menjadi Ibu yang baik,  terima kasih telah menjadikan Mamih menjadi Ecomom :) 

Kalau Ibu-Ibu yang lain, apa sih yang diajarkan pada anak-anak yang sangat berrpengaruh pada sikap serta kepribadiannya sekarang? Sharing yuks!

Monday, December 26, 2016

Pengalaman Minum Teh (ngga) Cantik di Ndoro Donker Karanganyar

Pertama kali liat Ndoro Donker dari blognya Meriska dan berniat kesini kalau sampai Solo. Pengennya sih  datang kesini sama Abah, tapi karena masih sibuk reunian, ya sudah lah saya berdua sama Raya aja berangkat dengan bantuan google maps. 

Perjalanan dari Solo ke Karanganyar ditempuh selama 1,5 jam. Alhamdulillah ngga macet, meskipun biasanya daerah situ sering padat karena jalan yang sama untuk menuju tempat wisata tawangmangu dan tempat wisata lainnya. Medan jalan berkelok-kelok, sama lah menurut saya kalau mau ke Lembang - Bandung, atau luar kota lainnya, jadi ya harus fokus dan hati-hati ketika menyetir. Berangkat dari Solo sekitar jam 12.00, jam 13.40 saya sampai di Ndoro Doker disambut dengan macet karena banyaknya mobil yang parkir. 

Ndoro Donker
Ndoro Donker adalah rumah teh yang terletak di area perkemunan teh Kemuning, dibawah kaki Gunung Lawu. Nama Ndoro Donker sendiri katanya sih berdasarkan nama ahli tanaman Belanda yang tinggal di Kemnuning dan hidup di area tersebut untuk mengembangkan area perkebunan teh. Ndoro artinya tuan, jadi Ndoro Donker punya arti Tuan Donker.



Kalau baca blognya Meriska, ngeliat tempat ini rasanya sejuk, santai, menenangkan... Pas saya datang, sumpah ini tempat ngga santai banget! Hahahha, rame bo! Plus dapetin meja aja rebutan lho.. Krik krik krik... Karena rame dan belum terlalu lapar, jadi saya & Raya foto-foto dulu sebelum nyari meja untuk makan. 



Foto-foto dulu sebelum makan

Pengunjungnya sumpah ngga nyantai!
Berdasarkan blognya Meriska, tempat ini sejuk dan nyaman... Tapi ntah kenapa saat saya datang kesitu terasa panas banget hahahha, ngga ada sejuk-sejuknya khas perkebunan teh deh. Mungkin karena saya datang siang bolon dan pas banget pengunjung lagi rame kayak cendol, jadi ngga ada rasa sejuk yang saya temukan. Malah lebih sejuk ketika saya datang ke Rumah Banjar Resto Garden

Untungnya panorama alam sekitar Ndoro Donker emang ciamik, jadi lumayan saya & Raya dapat menikmati suasana perkebunan teh dan menghasilkan foto-foto cantik dengan matahari yang panas terik bikin nyureng. 


Pemandangannya lumayan lah bikin adem hati #eeaaa
Mari Makan!
Setelah foto-foto, saya berjuang mencari meja makan. Raya pengen makan di luar, eh alhamdulillah ada yang selesai makan, tapi itu pun harus rebutan sama salah satu pengunjung, huakakakka, saya menang dong, dengan modal lari cepat, berhasil merebut meja dari Mbak tersebut XD 


Mari Makan!
The Menus
Dari blog Meriska, saya sudah tau menu-menu apa saja yang ditawarkan. Tapi kalau kata beliau harganya relatif murah, menurut saya relatif mahal hahahha. Saya pesan sop iga dengan harga IDR. 50,000 datang dengan porsi kecil dan hanya cukup untuk makan Raya aja, dan saya pesan mie godog yang sangat mirip indomie pake telor dan sayur, tanpa ayam, daging, atau bakso. Sop iganya enak, empuk tapi mie godognya biasa banget hahahaha. Kalau dibanding dengan pengalaman saya makan di Saka Bistro -Bandung, menurut saya harga makanan di Ndoro Donker cukup mahal untuk ukuran restoran di Jawa Tengah. 

Minumannya saya pilih teh leci dan Raya pilih teh strawberi, di fotonya sih menggiurkan, tapi pas datang biasa aja hahahhaha, ngga sesuai ekspektasi euy! Teh lecinya standar, seperti teh leci yang ditambah buah di restoran lain, teh strawberinya terlalu manis dan ngga sesuai dengan taste lidah saya maupun Raya. 

Daftar menu lengkap bisa dilihat di blog Meriska aja ya!


Sop iga cimit-cimit porsi anak :D harga IDR. 50,000

Mie godo standar, berasa makan mie instan
Ekspektasi minuman yang saya pesan

Kenyataan tak seindah pengharapan.... #tatapnanar
The Verdict
Suasana & ambiance:  oke kalau dapat meja di luar... Kalau makan didalam ya wassalam aja kurang apalagi dengan pengunjung yang rame, kayak dipasar. 

Makanan & minuman: so so alias biasa aja, mungkin enaknya disini ngeteh sambil ngemil. Tapi kemarin panas banget, jadi minum teh panas bisa-bisa bikin keringetan hahahah. 

Harga: relatif mahal (untuk saya dengan pembanding beberapa restoran di sekitaran Jawa) tapi mungkin karena mereka menjual suasana dan pemandangan ya harga relatif mahal terbayar lah. 

Tempat parkir: kurang oke, kecil, kurang bisa menampung banyak pengunjung. Tempat parkir yang dipakai adalah area kembun teh sebrang Ndoro Donker, cukup terbatas jadi kalau penuh, wassalam.. 

Fasilitas: lumayan, toilet lumayan bersih, ada mushola kecil, beberapa spot untuk foto-foto cantik tapi kurang fasilitas untuk permainan anak. Dengan area restoran yang sebegitu besar, saya rada heran kenapa ngga ada tempat mainan untuk anak, padahal kalau ada akan lebih memudahkan pengunjung yang membawa anak dan anak tidak terlalu bosan untuk menunggu ketika belum dapat meja.  

Kesimpulan: belum tentu mau datang kesini lagi meskipun hari biasa yang ngga rame pengunjung hahahha. Kenapa? Karena makanan dan suasana yang lebih bagus banyak direstoran lain kaaak hahahhaaha, apalagi ngga ada tempat bermain buat Raya, minta cepat pulang melulu kemarin juga, padahal untuk sampai kesini kan lumayan usahanya. 

Etapi ini pendapat saya aja ya, mungkin pengalaman dan pendapat orang lain berbeda (ya iya lah). 

Sebelum pulang, bisa lihat-lihat kenang-kenangan dari tempat ini berupa teh aneka rasa atau gelas dengan cap Ndoro Donker. Tapi saya mah ngga beli apa-apa, mending uangnya buat bayarin Raya main-main aja di tempat main anak Solo Paragon hihihihihi. 



Oleh-oleh yang dapat dibawa pulang
Ndoro Donker
Alamat: Jl. Karangpandan-Ngargoyoso 
Puntukrejo, Ngargoyoso 
Kabupaten Karanganyar 
Jawa Tengah 57793
Jam buka: Open today · 10AM–7PM

Sunday, December 25, 2016

Tempat Main Anak di Solo Paragon

Liburan kok jalan-jalannya ke mol?? 
Hahahha iyaaa, mati gaya kaaak! Abis saya pusing mau kemana lagi di Solo setelah jalan-jalan ke Ndoro Donker (silahkan di klik buat baca-baca), apalagi ternyata di Ndoro Dongker ngga ada tempat main & Raya udah sakau banget pengen nemuin tempat bermain. Setelah berpikir keras *sok mikir* ya udah lah pasrah ke Solo Paragon aja... Saya pikir di mol pasti lah ada tempat mainan anak, kalau ngga ada pun banyak yang bisa dilihat. 

Motion Sands 
Setelah lumayan lama cari parkir (gile itu mol, penuh beneer hari ini), akhirnya saya menuju lantai 2 dan ada mainan seperti Fun World di Jakarta, tapi ntah kenapa Raya ngga mau dan tertarik melihat kerumunan anak kecil ditengah-tengah jalan. 

Setelah didekati, ternyata anak-anak itu lagi main pasir kinetik gitu, Raya pengen ikutan main juga ya udah lah saya setuju, secara main sepuasnya cuman bayar IDR 35,000 juga (padahal ini alasan sebenarnya, murah cuy).


IDR 30,000 sepuasnya kalau hari biasa, IDR 35,000 sepuasnya kalau hari libur
Ternyata main pasri kinetik ini rame juga hahahahha (kudet banget saya), dan saya liat beberapa orang tua yang menemani anaknya bermain pasir juga ikutan menikmati nmain-main pasir ini. Apalagi bentuknya berbeda dengan pasir biasa, menurut saya pasir kinetik ini lebih menyenangkan dimainkan karena ngga bikin kotor dan mudah banget dibersihkan. 






Asiknya bermain pasir kinetik 
Tulisan main sepuasnya ini kirain saya ngga bisa kena jeda, eeh ternyata bisa lho.. Karena saya harus sholat dulu, saya menanyakan sama Mbak yang menjaga apakah saya bisa sholat kemudian bermain lagi sampai puas? Mbaknya bilang bisa & ngga masalah.. Wohooo.. Mamih senang hahahaha. 

Abis sholat Raya ngeliat ada tempat bermain di lantai paling bawah, pas saya tawarin masuk, ngga mau, maunya lanjut main pasir kinetik, ya udah lah... Mari bermain pasir... 1 jam kemudian ternyata anaknya bosen hahahha, dan ngajak ketempat permainan lantai bawah tadi, jadi ya cus lah kami berangkat. Secara acara Abah juga sampe jam 9 malam, daripada bosen nunggu, mending main-main aja. 

Little Farm Play Ground 
Play ground ini terletak di lantai paling bawah mol, seperti biasa masuk harus memakai kaos kaki (untung saya selalu sedia kaos kaki buat Raya) dan harga 1 jam bermain = IDR. 45,000 cukup mahal ya untuk 1 jam menurut saya, karena di Jakarta = Bee Bee Land bayar IDR. 45,000 itu bisa main sepuasnya. Tapi demi Raya aku rela, sudah lah mari masuk aja :D 



Penampakan Little Farm dari depan
Setelah memakai kaos kaki, Raya langsung cus main-main. Permainan disini cukup lengkap dan dibagi beberapa area permainan anak. Lantai satu untuk permainan pasir, rumah-rumahan termasuk memasak dan sejenisnya, perosotan, dan main bola dibagian belakang. Lantai dua digunakan untuk permainan edukasi seperti mewarnai, baca buku, berhitung dan permainan edukasi lainnya. Fasilitas yang ada lumayan lengkap, bersih (meskipun ada beberapa mainan yang sudah rusak) dan aman untuk anak. 


Area  bermain pasir


Area permainan 


Lantai dua, area edukasi



Tempat bermain masak-masakan



Area pajat tebing & main bola

Tampak dalam Little Farm Play Ground



Lantai dua, area edukasi


Keseluruhan tempat bermain dari atas
Saru yang kurang dari tempat ini adalah... Ngga boleh nebeng nge-charge! Atulah, mana HP lowbat ngga ada power bank, dan saya sengaja foto-foto cepat sebelum hp saya matek. Padahal saya lihat, colokan yang ada dipakai semua untuk nge-charge HP para Mbak-Mbak penjaga play ground, masa saya ikutan nge-charge aja ngga boleh.. huh (kuciwa dueeeh). 

Saking senangnya main, Raya rada rewel pas saya ajak pulang. Tapi karena capek banget, pengen mandi & pengen leyeh-leyeh di kamar hotel, saya tetap meminta Raya untuk pulang. Akhirnya setelah negosiasi alot dan rada sedikit berurai air mata, Raya setuju pulang ke hotel. 

Liburan saya ke Solo rame banget ya! Main-main di mol huakakakka. Anti mainstream #ngayal dan ngga datang ke tempat-tempat wisata di Solo. Tapi  biarlah, saya mah rela, mending nemenin Raya main di mol daripada panas-panasan liat taman atau keraton lah.. belum lagi cape banyak orang kayak cendol di tempat wisata kayak di Ndoro Dongker. 

Jadi, buat yang mau jalan-jalan ke Solo dan butuh tempat main buat anak-anaknya, silahkan lho dicoba kesini :D 

Next post, baca juga cerita saya di Ndoro Donker ya... Atau baca juga tulisan saya tentang kids friendly restoran - Rumah Banjar Garden Resto di Solo.