Penulis: Rainbow Rowell
Rating: 8 from 10
325 Halaman
Dipublikasikan oleh St. Martin Press (English), Phoenix (Bahasa Indonesia)
"She only came back when she felt like it, in dream and lies and broken-dwon deja vu"
Setelah sekian lama jadi wishlist, akhirnya saya dapat kesempatan membaca Eleanor & Park. Bersetting tahun 1986 buku ini membawa saya pada memori 'cinta monyet' jaman SMP dan SMA. Serta masalah keluarga & bullying yang kerap terjadi saat masa-masa sekolah.
Eleanor adalah murid baru, dengan rambut merah, gendut dan memiliki selera baju yang aneh, akhirnya berteman (dan jatuh cinta) dengan Park, satu-satunya orang yang menawarinya tempat duduk di bis sekolah. Rutinitas perjalanan ke sekolah membuat Eleanor & Park diam-diam saling memperhatikan satu sama lain.
Eleanor berasal dari keluarga broken home yang memiliki ayah tiri kejam, disertai kondisi rumah yang tidak menyenangkan (kamar mandi tidak berpintu, dan harus berbagi kamar dengan 4 saudaranya yang lain). Dengan ayah tiri yang abusive, Ibu yang tidak bisa berbuat apa-apa dan saudara-saudara yang masih kecil, Eleanor hidup dalam keterbatasan dan ketakutan.
Sedangkan Park berasal dari keluarga normal (keturunan Korea), yang harmonis, memiliki Ayah-Ibu lengkap beserta 1 orang saudara dengan rumah yang normal, membuat Park tidak mengerti apa yang sebetulnya dialami oleh Eleanor
The Review
Awal saya membaca Eleanor & Park terus terang agak bosan dan mikir, apa sih yang membuat buku ini menjadi best seller? Tapi semua pemikiran saya langsung hilang ketika membaca chapter 12. Ketika Eleanor sudah mulai dekat dengan Park, dan mereka mulai saling tertarik dan berdiskusi tentang komik dan lagu-lagu yang mereka sukai.
Kisah cinta Eleanor & Park tertulis sedikit demi sedikit, sehingga bukunya terasa lamban. Tapi setelah chapter 12, semuanya berubah. Satu tulisan yang membuat saya tersenyum adalah ketika Park pertama kali menggenggam tangan Eleanor.
"Holding Eleanor’s hand was like holding a butterfly. Or a heartbeat. Like holding something complete, and completely alive."
Orang yang pernah merasakan 'cinta monyet' atau jatuh cinta pertama kali dan merasakan deg-degannya ketika berpegangan tangan akan setuju dengan hal ini.
Mungkin ada beberapa bagian 'cara pacaran' yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran, tapi merupakan hal wajar di luar negeri sana. Itulah yang membuat saya tidak tertarik untuk membeli buku terjemahan Eleanor & Park. Lebih baik membeli buku asli berbahasa Inggris sehingga lebih mengerti akan cerita yang dicapai oleh Rainbow Rowell.
Akhir yang tragis juga membuat saya tercenung ketika membaca halaman terakhir dan rasanya berharap ada lanjutan Park bertemu dengan Eleanor tapi yah ngga terjadi. Seperti tulisan pemikiran Eleanor
"There's no such thing as handsome prince, there's no such thing as happily ever after. Not forever, not for good. Probably just temporarily. But you saved my life, and now I'm yours. The me that's me right now is yours. Always"
The Verdict
Buku ini saya nilai 8 dari 10. Kenapa? Karena saya orangnya cheesy & romantis hahahahha. Saya pernah merasakan jatuh cinta dan berpisah dengan akhir yang aneh, dan mengalami perasaan rendah diri yang dimiliki Eleanor serta kondisi rumah yang jauh dari normal karena orang tua saya bercerai.
Huaaa ternyata rainbow rowell belom ada yg terjemahan ya
ReplyDeleteAda kok terjemahannya, tapi menurut aku jauh lebih bagus yg aslinya :)
Deleterainbow rowell kayaknya emang bukan tim cinta pertama.. buku2nya selalu gitu mba.. cinta pertama tuh berakhir.. hehehe..
ReplyDeletehana suka quotes yang mba sandra kutip :D
Hahahah kayaknya Rainbow Rowell patah hati pas cinta pertama, jadi akhirnya ngga selalu hepi ending ya Hana :D
DeleteHiyaaa berakhir tragis ya?? Akuh suka happy ending xD *dasar penggemar drama romantis
ReplyDeleteHahaha, ya tragis2 nyebelin gitu deh Mia.. sedih sih, cinta terpisah karena keadaan #tsaah
DeleteAkuuuuu penasaran sama buku ini, Mbak! Kata temen temenku bagus. Cumak karena aku belom nemu terjemahannya, jadi diem di tempat. Wkwkwk :p
ReplyDeleteJangan nyari yg terjemahan Beb, aseli ngga bagus, lebih bagus & bisa menghayati kalau buku aslinya.. Mau pinjem punyaku?
DeleteUdah lama ngga baca buku novel, hahaha. Lumayan ini cheese romantis gini ga berat yaaa..
ReplyDeleteCheesy agak berat sih ini hahahha tapi ya gue demen, brasa flash back jaman dulu #wazeek!
Deleteahhh aku suka novel romantiss.. makin cheesy makin iyes buat dibaca.. hehe thank you for sharing, jadi nambah ide buat koleksi buku
ReplyDeleteMacama Anin, novel percintaan emang lbh menarik buat dibaca hihihi :D
Deletehmmm, oke juga nih buat ngisi waktu senggang. Udah cukup lama gak baca novel soalnya...
ReplyDeleteIya Zata, aku juga dah lama ngga baca novel, jadi pas baca ini terpuaskan #halah hihihi XD
DeleteSuamiku suka beli yg model gini nih mba. Aku tertular..drmh ada bbrp buku Rainbow jg tapi yg ini ngga ada kynya
ReplyDeleteLama pisan, seru di chapter 12
Aaah, katanya buku2 Rainbow lain juga bagus2 Suci, beruntung lah punya beberapa hihihihi. Iya emang rada lambat alurnya menurut aku, awal2 diceritain ttg hal-hal yg berhubungan sama keluarga Eleanor, dan menurut aku baru asik baca di bab 12 :D
DeleteDuh..duhh..nampak menarik, cerita sad ending lbh meninggalkan kesan.utk saya peibadi :D
ReplyDeleteEnding unpredictable biasanya jarang ditemui di novel2 amerika, tapi disini bikin nyesek juga karena sad ending hihihi :D
DeleteMisan... aku jg romantic and cheesy hihi bisa mewek kalo baca somethinf romantic..
ReplyDeleteTos Bon, abis baca ini rada2 ngenes karena akhir yg ngga happy ending. Tapi bukunya bagus menurut aku :D
DeleteAku pernah baca dengan judul yang mirip "Eleanor" doang, tapi ini kayaknya bagus dan seru, bisa jadi wishlist buku bulan depan...walaupun kurang suka kalo endingnya sad .. bikin baper euy hehehe
ReplyDeleteIya, rada baper karena endingnya sad, tapi tapi tetep bagus bukunyaaa XD
DeleteAnak sulungku beli buku ini tapi yang terjemahan. Aku belum selesai baca :)
ReplyDeleteTerjemahannya katanya kurang bagus Mba, si Eleanor terkesal cewe genit gitu.. ((katanyaaa)) :D
DeleteKeliatannya manis romantis ini cerita. Gak tau kenapa buku2 impor itu ceritanya longlasting ya, pdhl kisahnya simpel dan ringan mengalir. Aku udah lama gak baca-baca buku impor.
ReplyDeleteSebenernya banyak buku lokal yg longlasting tapi buku impor lbh banyak pilihannya :D Aku jg dah lama & baru baca buku yg ini, abis sekarang mahal siiih hihihi XD
DeleteKirain ini tulisan jaman kapan lho, ternyata baru. Fix aku ga akan baca buku ini, endingnya udah tau, wkwkwk. Makasi reviewnya Kaka, sering kepo mau baca tp malas. Ternyata emang bukan genre yang aku suka kayaknya. Ciee Kaka Sandra berpengalaman cinta monyet :p
ReplyDeleteCinta monyet ngga sih kalau sampe 9 thn huakakak #glegh mending baca Musashi lah, jelas kemana2 XD
Delete