Pagiiiiii!!!
Udah lama ya ngga nyinyir hari Senin alias nulis Monday Babling (padahal ngga ada juga yg tau). XD
Pagi ini rada pengen curhat sedikit masalah sponsored post alias pesan sponsor yang ditulis di blog. Ini semua terpikirkan gegara tulisan saya yang diposting Sabtu kemarin: Journey of the New Me (buat yg belum baca sok aja di klik linknya jangan malu-malu hihihihi). Jadi setelah saya posting tulisan tersebut, ada selentingan yang bilang: "Ah udah serius baca, taunya pesan sponsor" *DANG*. Disitu saya merasa sedih, padahal dibawah judul ada lho tag sponsored yang ngasih tau bahwa tulisan itu memang pesan sponsor (mungkin yang baca ngga ngeh ya).
JADI SPONSORED POST, YAY OR NAY?
Buat saya mah YAY banget kak!
Sebagai blogger remeh temeh tempe, dan hanya debu kehidupan di dunia perbloggeran yang keras, mendapatkan sponsored post menurut saya salah satu pengakuan untuk blog saya. Apalagi kalau produk/jasa/merek yang mensponsori saya bukan merek main-main. Kebanggaan tersendiri plus tentu saja kebahagiaan dompet karena mendapatkan reward berupa uang ketika terpilih untuk menulis pesan sponsor.
Ini bukan foto dari sponsored post yaa! Thank you Aie udah jadi model :D |
PEMIKIRAN DIBALIK SPONSORED POST
Tahu kah kawan, bahwa satu sponsored post merupakan bagian pemikiran yang teramat dalam buat saya hihihihi. Call me lebay or anything tapi itu beneran.
Jadi kenapa saya ngambil sponsor post? Karena eh karena alasan ini:
- Ketika sama membeli domain TLD, saya ingin blog saya berkembang dan bisa lebih maksimal lagi. Syukur-syukur kalau saya bisa balik modal buat ngebayar si domain tersebut & punya tabungan dari hasil ngeblog untuk melanjutkan bayar domain tahun-tahun berikutnya. Dan alhamdulillah misi tersebut terlaksana, dan insha Allah tabungan buat bayar domain tahun-tahun mendatang sudah ada.
- Meskipun sponsored post, tulisan tersebut saya buat dengan sungguh-sungguh dan biasanya berdasarkan dari pengalaman pribadi. Jadi saya betul-betul mengalami hal tersebut, dan saya selalu mengusahakan memakai produk tersebut, kalau ngga dapat produknya secara gratis, saya suka bela-belain beli biar tahu dan lebih mendalam ketika menulis. Selain itu saya juga membuat research mengenai keunggulan produk/jasa tersebut di google, semua pemikiran dan usaha saya akhirnya tertuang jadi sebuah postingan dari hasil kerja keras. Pun kalau saya dapat kerjaan content placement, saya ngga semerta-merta langsung copy paste konten, tapi dipoles dulu dengan baik dan benar sesuai bahasa saya. Jadi kalau ada yang bilang, "Ah ternyata cuman sponsored post..." Rasanya pengen cium itu orang *pake setruman* #eh #maapsadomasokis hahaha XD
- Kalau artis atau orang-orang terkenal aja ngambil pesan sponsor, lah kenapa saya ngga?. Rejeki itu bisa datang dari pintu mana saja, dari blog, dari kerjaan, atau dari teman, jadi saya pikir kalau ternyata saya mendapatkan rejeki dari blog yang memang saya ingin untuk dimaksimalkan kenapa saya harus nolak? Nolak rejeki hukumnya dosa, jadi yuuks, sini para produk yang mau disponsorin, merapat ke blog saya hahahah #modus
Saya menghargai banget beberapa blogger yang ngga mau ngambil sponsor post, salah satunya teman dekat yang saya kenal. Beliau bilang blognya merupakan diary atau memory untuk semua tulisan tentang anak-anaknya, jadi ngga mau banyak orang yang baca dan itu hanya untuk konsumsi orang-orang dekat saja.
Setiap orang tentu saja punya alasan untuk sponsored post, bisa YAY atau NAY, tapi saya termasuk yang YAY *teteup*
Nah, buat yang ngga mau baca pesan sponsor, sok atuh baca tulisan Monday babling saya yang lain dibawah ini.. Tulisan murni, ngga ada pesan-pesan sponsor yang tersimpan, baik secara langsung maupun tidak langsung haha. Mangga :)
- Our Ied Mubarak Story
- Motor oh Motor
- Hal yang Belum Bisa Dilakukan Setelah Menjadi Ibu
- Holiday... Not!
- Monday Babling