Selamat hati Ibu.
Menurut saya, pekerjaan seorang Ibu tidak pernah ada habisnya. Ngga cukup 24 jam untuk mengurus suami, anak (anak), rumah dan tetek bengeknya. Apakah seorang Ibu itu bekerja, tidak bekerja, punya baby sitter / PRT atau tidak, tinggal dirumah sendiri atau masih bersama orang tua, seorang Ibu akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk keperluan orang lain daripada keperluannya sendiri.
Alhamdulillah, tahun ini, adalah tahun ke-2 saya menjadi seorang Ibu. 2 tahun yang sarat lika-liku tapi penuh dengan kebahagiaan. Saya merasakan ketika menjadi seorang Ibu, saya bukan lagi yang utama. Raya adalah yang utama, karena bersama Raya, saya belajar mencintai tanpa batas, belajar mengesampingkan ego (apalagi kalau lagi marahan sama suami), belajar meredam emosi, belajar menerima bahwa supermom itu tidak ada, dan belajar untuk bisa menertawakan hal-hal kecil yang ngga penting tapi membuat kami bahagia. Jadi sebetulnya, Raya menjadi keutamaan saya & suami karena, Raya telah menjadi guru kami berdua.
Tidak mudah menjadi seorang Ibu, tidak semua orang diberikan "privilage" atau kesempatan untuk menjadi Ibu. Seperti halnya saya, saya tidak langsung diberikan privilage menjadi Ibu oleh Allah. Butuh 5 tahun untuk menunggu, dan akhirnya menerima anugrah tersebut. Saya sangat berterima kasih telah diberikan waktu berpacaran 5thn bersama suami & pada tahun ke 6 ketika Raya lahir, akhirnya privilage atau label Ibu akhirnya saya sandang dengan bangga :) Dan dengan pengalaman tersebut, saya berjanji tidak akan pernah menyia-nyiakan anugrah tersebut.
Tahun ini, di hari Ibu, saya mendapatkan sebuah kreasi Raya. Sebuah gambar yang diberi warna oleh Raya sendiri, dengan ucapan happy Mother's day... For me this is perfect... I wouldn't ask for more. :')
Thank you Baby girl, Mamih Love you so much... kiss kiss