Setiap kamu tertidur, aku memperhatikan tidurmu dengan hati-hati. Sebisa mungkin tak menimbulkan suara.
Kupandangi kamu dari ujung rambut sampai ujung kaki, tanpa berani menyentuh. 2 minggu lagi kamu akan bertambah bulan, 14 bulan tepatnya. Tidurmu lelap tanpa derita, kadang sedikit bertukar posisi, kaki diatas bantal, tengkurap, nungging, balik kiri-balik kanan. Rambut halus menutupi wajahmu yang halus menambah kecantikanmu. Bibirmu kadang terbuka, tertekan oleh pipi yang menempel pada tempat tidur, kadang juga tersenyum, mungkin engkau sedang bermimpi. Kadang aku ingin menyelusup kedalam alam mimpimu, hanya sekedar ingin tau, hal apa yang membuatmu tersenyum. Apakah aku ada disitu?
Dari semenjak lahir, kamu selalu tidur bersama kami. Bahkan ketika di rumah-sakit, kita bertiga satu ranjang berdempet-dempet. Kami percaya bahwa seorang anak akan lepas dari tempat tidur orang tuanya tanpa perlu dipaksa dan diatus jadwalnya. Untunglah kami mempunyai kasur yang besar, sehingga kamu bebas berguling-guling dan mengekspresikan diri ketika tertidur lelap.
Ketika kamu tertidur, kupandangi kamu dengan penuh harap. Semoga harimu selalu penuh kebahagiaan sampai kamu dewasa. Tapi apabila tiba masanya kamu merasakan sedikit ketidakbahagiaan, aku berharap semoga aku masih ada untuk memelukmu, menenangkanmu, mendengarkan curhatmu dan menghapus tangismu. Aku berharap akan selalu ada untukmu, memberitahumu bahwa tidak apa merasakan sedikit sakit, karena hidup ini tidak sempurna. Tidak apa merasakan sedikit kecewa, karena diujungnya akan ada bahagia.
Ketika kamu tertidur, kutitipkan sekumpulan doa, agar semua mimpimu indahmu terlaksana. Dan ketika kamu tergaja, kamu siap menyongsong hari dengan suka cita & tawa.
Ingat aku dalam tidurmu, yakinlah kita akan selalu bersama.
"Saat pasir tempatmu berpijak pergi ditelan ombak, akulah lautan yang memeluk pantaimu erat. Akulah langit beragam warna yang mengasihimu lewat beragam cara. Engkau hanya perlu merasa dan biarkan alam bicara" - Aku Ada, Rectoverso